image: cintaquran.com |
Malam itu Usaid bin Hudhair sedang
membaca al-Qur’an. Dalam riwayat Imam Bukhari disebutkan bahwa yang
dibaca adalah surat al-Baqarah. Oleh Usaid, cerita ini disampaikan
kepada Muhammad bin Ibrahim, bahwa di dekatnya ada kuda yang
ditambatkan. Di tengah-tengah bacaan, kuda yang tertambat itu
berputar-putar.
Ingin mengetahui penyebabnya, sebagaimana
dikisahkan pula kepada Yazid bin al-Hadad dari Muhammad bin Ibrahim,
Usaid pun berhenti seraya melakukan pengecekan. Rupanya, ia tak
mendapati apa pun yang menyebabkan kudanya berputar-putar. Dan, saat
Usaid menghentikan bacaannya, kudanya tenang kembali.
Maka, sebagaimana dikisahkan dari
al-Laits dari Yazid bin al-Hadad, Usaid pun melanjutkan bacaannya.
Ketika itu, kudanya kembali berputar-putar. Kemudian, Usaid pun
menghentikan bacaannya. Seperti terulang, kudanya pun kembali tenang.
Berkali-kali begitu; kudanya berputar saat Usaid membaca al-Qur’an, dan
kembali tenang ketika ia menghentikan bacaan.
Sebab anaknya yang bernama Yahya tidur di
dekat tambatan kudanya, Usaid pun menghentikan bacaan. Kemudian, dia
melihat ke langit. Di sana, ia melihat cahaya putih seperti lampu yang
bergerak ke atas, hingga menghilang.
Pagi harinya, Usaid menghadap kepada
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam untuk mengadukan apa yang ia
alami. Sesaat setelah kisah sahabatnya itu usai dituturkan, Nabi
bertanya, “Wahai putera Hudhair, jika engkau terus membacanya…” Belum
selesai, Usaid menjelaskan bahwa ada anaknya yang tengah tertidur pulas
di dekat tambatan kuda. Dan Usaid menceritakan cahaya seperti lampu yang
dilihatnya.
“Tahukah engkau, apa itu?” tanya Nabi.
“Tidak, ya Rasulullah.” jawab Usaid.
Rasul pun menuturkan, “Itulah malaikat
yang mendekat untuk mendengarkan bacaanmu.” Lanjut Nabi, “Seandainya
engkau terus membacanya (sampai pagi),” pungkas manusia teladan itu,
“niscaya pada pagi hari itu manusia akan dapat melihat malaikat tersebut
tanpa terhalang.”
Inilah di antara hikmah dan kandungan
agung dari surat al-Baqarah secara khusus dan membaca al-Qur’an secara
umum. Bahwa malaikat akan senantiasa mendengarkan bacaan seseorang,
kemudian mendoakan siapa yang berkumpul di sebuah majlis untuk membaca,
menghapal, dan menadabburi apa yang terkandung di dalam kitab suci kaum
muslimin itu.
Tentu, dari hadits ini kita mendapatkan
banyak hikmah; termasuk dari kejadian tidak terlihatnya malaikat sebab
Usaid menghentikan bacaannya. Hikmah itu hanya didapat bagi mereka yang
lurus imannya, tidak banyak bertanya tentang sesuatu yang tidak perlu,
dan mendengar serta taat terhadap sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam.
Maka, jika inginkan turunnya malaikat ke
rumahmu, perbanyaklah membaca al-Qur’an di dalamnya. Ya Allah,
jadikanlah al-Qur’an sebagai teman kami di dunia dan syafaat bagi kami
kelak di Hari Kiamat.
Sumber: kisahikmah.com