Mengapa pekerjaan seperti guru disebut sebagai panggilan hidup?
Unsur pertama suatu pekerjaan disebut panggilan hidup bila pekerjaan itu
mengembangkan orang lain ke arah kesempurnaan dan kepenuhan. Pekerjaan itu
membantu mengembangkan orang lain artinya dengan apa yang kita buat,
orang-orang lain dilayani untuk semakin berkembang ke arah keutuhan dan
kesepurnaan. Ada unsur pelayanan dan unsur sosial dala pekerjaan tersebut. Hal
ini juga serupa dengan pekerjaan seorang Dokter maupun perawat, mereka juga
membantu orang lain agar sembuh dari penyakit yang diderita (Paul Suparno: Guru
demokrasi di Ear reformasi).
Seorang guru yang menghayati tugasnya akan berfikir tentang anak didik
mereka. Bagaimana mereka dapat mengerti, berkembang, lulus dan lain-lain.
Berhadapan dengan siswa yang bodoh, guru akan berfikir bagaimana membantu anak
itu berkembang dan juga pengetahuannya berkembang dan bertambah. Guru akan
menjadi senang atau bahagia bila anak yang lemah dapat mengerti sesuatu. Dan
guru akan berusaha membantu siswa yang nakal untuk menjadi anak yang baik.
Ciri-ciri guru sebagai panggilan hidup:
- Pekerjaan itu dijalani dalam waktu yang lama, bukan waktu sesaat. Semakinlaaia berperan sebagai seorang guru semakin terasa bahwa ini adalah panggilan hidup.
- Pekerjaan jahat tidak bisa disebut panggilan hidup,karena panggilan hidup itu bermanfaat bagi orang lain, seperti ada unsur kebaikan dan membantu orang lain.
- Tidak ada pamrih, seperti mengharap sesuatu. Artinya perkejaan dilakukan dengan ikhlas.
- Muncul dari pengaruh sosial dan bukan psikologis. Misalnya ada seorang guru yang dulunya pernah menjadi siswa, karena melihat gurunya seorang yang baik dan bersahaja ia ingin seperti gurunya yang pernah mengajarinya itu.
- Keinginan mengajar muncul dari pengalaman bukan dari pendengaran. Contohnya, seorang guru yang memperhatikan perkembangan siswanya, ia datang ke sekolah bukan hanya sekedar mengisi pekerjaan namun ia pedulu dengan anak didiknya.
- Bukan hanya menuntut pengahsilan atau karir dengan tujuan untuk menjadi hebat atau terkenal atau profesionalitas. Seorang guru lebih dominan kepada perkembangan anak didik menjadi manusia utuh dan penuh, melebihi unsur yang lainnya.
Namun hal yang tak kalah pentingnya, guru tetaplah Pahlawan Tanpa Tanda
Jasa. Walaupun sekarang sudah ada tunjangan Guru. Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang ringan,
dan dianggap enteng, butuh kesabaran dan ketabahan hati untuk menjadi guru.
Terlebih lagi di zaman sekarang, Undang-undang tentang HAM dan perlindungan
anak membatasi seorang guru dalam berbuat dan memberkan sanksi siswa bersalah.
Maksud sanksi disini ialah sanksi yang mendidik, bukan untuk menyakiti ataupun
yang serupa dengan itu seperti memukul yang wajar. Kebanyakan Orang tua zaman ini sangat berbeda
dengan orang tua zaman dulu. Sekolah seakan tempat penitipan anak, dan mereka
bebas bekerja.