Dalam sebuah ceramah seorg Ustadzah membagikan ilmun ya.
Ustadzah berbicara di hadapan ibu-ibu majlis ta'lim :
" Dari pada suami ibu-ibu terjerumus ke dalam dosa, lebih baik ijinkan mereka untuk menikah lagi.
.....Mungkin ini berat, tetapi pahala yang akan Ibu dapatkan atas kerelaan ini sangatlah besar".
" Dari pada suami ibu-ibu terjerumus ke dalam dosa, lebih baik ijinkan mereka untuk menikah lagi.
.....Mungkin ini berat, tetapi pahala yang akan Ibu dapatkan atas kerelaan ini sangatlah besar".
Salah satu ibu-ibu Jamaah mengacungkan jari ingin bertanya.
"Silahkan ibu" : kata ustadzah.
"Terima kasih, Ustadzah", ibu itu memulai bicara :
" Hari ini hati saya jadi sangat senang sekali dan mulai tenang setelah mendengar apa yang barusan Ustadzah sampaikan.."
" Emangnya kenapa Ibu..??" : tanya Ustadzah.
" Begini ustadzah dari dulu saya bingung bagaimana caranya memberitahu ke Ustadzah."
" Syukurlah kalo emang apa yg saya sampaikan bisa bermanfaat buat Ibu " : sahut Ustadzah.
" Tapi setelah mendengar ceramah ustadzah barusan, saya mulai bisa
memberanikan diri untuk memberitahu
Ustadzah.....Bahwaa..eehmmm….sebelumnya saya mohon maaf kalo sampai
sekarang belum bisa memberitahu Ustadzah."
" Beritahu saya aja.....karena kebahagiaan Ibu, Insya Allah jadi kebahagiaan saya juga." sahut Ustadzah.
" Baiklah ustadzah, bahwa sebenarnya dalam 2 tahun ini, saya sudah menjadi istri kedua dari Suami Ustadzah".
Mendengar cerita Ibu itu, Ustadzah seketika pingsan. 😬😁😬
Ternyata ustadzah sendiri blm siap menerima kenyataan klo hal itu menimpa dirinya.
Tidak lama kemudian Ustadzah siuman, terus dikasih minum oleh madunya sambil diajak istighfar...
Setelah istighfar dan tenang, akhirnya Ustadzah berkata kepada madunya :
" Maafkan saya adinda...., ternyata hati ini tidak sekuat batu.., tapi sekarang saya sudah faham dan harus ikhlas menerima nya."
Setelah istighfar dan tenang, akhirnya Ustadzah berkata kepada madunya :
" Maafkan saya adinda...., ternyata hati ini tidak sekuat batu.., tapi sekarang saya sudah faham dan harus ikhlas menerima nya."
Sambil berpelukan, ustadzah berkata : " Kita harus menjadi istri-istri yang sholehah."
Kemudian ustadzah berdiri menggandeng madunya dan melanjutkan ceramah nya dengan mengatakan ini salah satu contoh istri-istri yg sabar lillahi ta'ala...
Sontak para jama’ah terharu, salah seorang ibu muda yang cantik menangis terseguk kemudian berdiri mengacungkan tangan.
"Ya silahkan ibu.., apa yg mau ditanyakan....?" : tanya ustadzah.
Kemudian ustadzah berdiri menggandeng madunya dan melanjutkan ceramah nya dengan mengatakan ini salah satu contoh istri-istri yg sabar lillahi ta'ala...
Sontak para jama’ah terharu, salah seorang ibu muda yang cantik menangis terseguk kemudian berdiri mengacungkan tangan.
"Ya silahkan ibu.., apa yg mau ditanyakan....?" : tanya ustadzah.
Si ibu ini dengan air mata bercucuran berkata : " ya ustadzah, saya
tidak tahu apakah saya ini menangis sedih atau bahagia melihat ustadzah
dan madunya kompak...
Saya tidak tahu apakah saya bisa kuat karena ternyata saya adalah istri ketiganya suami ustadzah.... "
Saya tidak tahu apakah saya bisa kuat karena ternyata saya adalah istri ketiganya suami ustadzah.... "
Tiba-tiba gubrak ustadzah pingsan lagi di susul madunya....
😬😬😬
😬😬😬
Tidak lama kemudian Ustadzah dan madunya siuman, terus dikasih minum sambil diajak istighfar.
Setelah istighfar dan tenang, akhirnya Ustadzah berkata : "Maafkan saya adinda-adinda.., ternyata hati ini tidak sekuat batu.., tapi sekarang saya sudah faham dan harus ikhlas menerima nya."
Setelah istighfar dan tenang, akhirnya Ustadzah berkata : "Maafkan saya adinda-adinda.., ternyata hati ini tidak sekuat batu.., tapi sekarang saya sudah faham dan harus ikhlas menerima nya."
Setelah merasa
tenang dan kuat, kemudian ustadzah berdiri menggandeng madu-madunya dan
melanjutkan ceramah nya dengan mengatakan ini salah satu contoh
istri-istri yg sabar lillahi ta'ala...
Sontak para jama’ah terharu.., salah seorang ibu muda yang cantik kemudian berdiri mengacungkan tangan.
Sontak para jama’ah terharu.., salah seorang ibu muda yang cantik kemudian berdiri mengacungkan tangan.
Tiba-tiba......gubraaak ustadzah pingsan lagi
(padahal ibu itu blm bertanya).
(padahal ibu itu blm bertanya).
Acara tetap dilanjutkan, salah seorang panitia bertanya:
" Ya silakan ibu, apa yg mau ditanyakan.., barangkali saya bisa menjawab. "
" Ya silakan ibu, apa yg mau ditanyakan.., barangkali saya bisa menjawab. "
Ibu itu sambil menahan sesuatu berkata :
" Maaf pak toiletnya sebelah mana ya, saya kebelet mau pipis."
Sumber: https://www.facebook.com/novrie.bastarie?fref=nf
" Maaf pak toiletnya sebelah mana ya, saya kebelet mau pipis."
Sumber: https://www.facebook.com/novrie.bastarie?fref=nf