Melawan Lupa!

Lupa          Ada isu yang tidak mengenakkan untuk di dengar oleh masyarakat Musi Rawas Utara yang telah berjuang mati-matian menuntut berdirinya Kabupaten Muratara tercinta ini. Tiga tahun telah berlalu, mungkin kisah berdarah itu masih terbayang diingatan kita.
       Kini isu itu menjadi hangat, di media sosial facebook menyebutkan bahwa tanah di Kelurahan Muara Rupit mahal-mahal, padahal sebenarnya tidak demikian. Seakan-akan, alasan ini menagatakan bahwa Ibukota Muratara harus di tempat lain, bukan di Kelourahan Muara Rupit. Menurut konsep Presidium th 2002 , ibukota Kabupaten ex Kewedanaan Rawas/ TUBUP WIL III (sekarang MURATARA) berada di MUARA RUPIT (skala ex Marga) Namun Ibukota hanya PUSAT PEMERINTAHAN (Center off Government), bukan Pusat segala-segalanya (all of center)
Ibukota tidak harus otomatis jadi Pusat Bisnis (Center of Business) tidak harus jadi Pusat Pendidikan, Pusat Wisata dsb. Kita tidak ingin segala sesuatu terpusat di ibukota. Kenapa ?
- Jangan sampai ibukota menanggung BEBAN SOSIAL yg tinggi akibat dari urbanisasi (ini mulai terasa setelah 20 th kemudian).

Salah seorang tokoh masyarakat yakni bapak Syahril Mukhtar Menulis di status facebooknya: Syahril Mukhtar

Ibukota 
MURATARA.
Menurut konsep Presidium th 2002 , ibukota Kabupaten ex Kewedanaan Rawas/ TUBUP WIL III (sekarang MURATARA) berada di MUARA RUPIT (skala ex Marga) Namun Ibukota hanya PUSAT PEMERINTAHAN (Center off Government), bukan Pusat segala-segalanya (all of center).
Ibukota tidak harus otomatis jadi Pusat Bisnis (Center of Business) tidak harus jadi Pusat Pendidikan, Pusat Wisata dsb. Kita tidak ingin segala sesuatu terpusat di ibukota. Kenapa ?
- Jangan sampai ibukota menanggung BEBAN SOSIAL yg tinggi akibat dari urbanisasi (ini mulai terasa setelah 20th kemudian).
- Kita ingin adanya pemerataan Pembangunan di seantero Muratara.
KITA INGIN MENYEBARKAN 'GULA' AGAR 'SEMUT' JUGA IKUT MENYEBAR.
Demikian, hasil pemikiran 14th yg lalu, hasil diskusi dg beberapa Pengurus Presidium 2002.

By; Murataraku.com