Sebagai
guru, saya merasa prihatin dan kecewa walaupun bukan di daerah saya.
Kenapa? Coba sahabat perhatikan foto berikut ini, ini seakan-akan
menghina derajat seorang yang telah meengajar dan mendidik Presiden,
Gubernur, Bupati, Walikota, camat, Kades, Lurah dan semua yang pernah
mengecap pendidikan.
Seperti dilansir Tribun.com, bahwa Wali Kota Makassar Danny Pomanto melantik kepala sekolah SD, SMP, dan SMA se-Kota Makassar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, Rabu (30/3), pagi. Namun sebagian kalangan menganggap pelantikan di tempat tak biasa tersebut sebagai pelecehan terhadap profesi guru. Padahal Wali kota dilantiknya dimana, ayo kalian mungkin lebih tahu!
Seperti dilansir Tribun.com, bahwa Wali Kota Makassar Danny Pomanto melantik kepala sekolah SD, SMP, dan SMA se-Kota Makassar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, Rabu (30/3), pagi. Namun sebagian kalangan menganggap pelantikan di tempat tak biasa tersebut sebagai pelecehan terhadap profesi guru. Padahal Wali kota dilantiknya dimana, ayo kalian mungkin lebih tahu!
Ketua Gerakan Anti Korupsi (Gerak) Makassar, Rais Rahman, menganggap
sampah bukan hanya simbol keburukan tapi juga sumber penyakit yang bisa
menyerang manusia.
"Belum lagi secara simbol guru atau
kepala sekolah itu adalah simbol mulia, sedangkan sampah adalah simbol
keburukan. Ini secara simbol adalah sebuah pelecehan terhadap profesi
guru," ujar Rais Rahman.
Padahal ada tempat ruang pola atau tempat lain yang representatif. "Anggaran pasti jauh lebih mahal karena selain sterilisasi tempat, juga mobilisasi sound system, biaya makanan dan lain sebagainya. Belum lagi penyakit yang akan menyerang. Dimana nalarnya," ujar Rais.
Sementara itu, salah seorang peserta lelang Kepsek yang tidak lulus mengucapkan syukur dirinya tidak lulus karena terhindar dari pelantikan di tempat sampah.
"Lebih baik saya tidak menduduki jabatan jika hanya dilantik di tempat sampah. Ini pelecehan," ujar salah seorang guru peserta lelang kepsek Makassar yang nama dan tempat tugasnya ogah dimediakan.
sumber: tribunnews.com
Padahal ada tempat ruang pola atau tempat lain yang representatif. "Anggaran pasti jauh lebih mahal karena selain sterilisasi tempat, juga mobilisasi sound system, biaya makanan dan lain sebagainya. Belum lagi penyakit yang akan menyerang. Dimana nalarnya," ujar Rais.
Sementara itu, salah seorang peserta lelang Kepsek yang tidak lulus mengucapkan syukur dirinya tidak lulus karena terhindar dari pelantikan di tempat sampah.
"Lebih baik saya tidak menduduki jabatan jika hanya dilantik di tempat sampah. Ini pelecehan," ujar salah seorang guru peserta lelang kepsek Makassar yang nama dan tempat tugasnya ogah dimediakan.
sumber: tribunnews.com