Ternyata Densus88 Memberikan Uang Tutup Mulut Rp 200 Juta Kepada Keluarga Siyono?
Jika ini benar, hm... Densus88 harus DIBUBARKAN !!!
Mereka selama ini ternyata bukan membasmi teroris, tapi membasmi umat Islam!
Mereka selama ini ternyata bukan membasmi teroris, tapi membasmi umat Islam!
Saya bahkan punya teman, yang ustadznya ditangkap dan disiksa oleh
Densus 88 tanpa alasan yang jelas.
Densus 88 tanpa alasan yang jelas.
* * *
Inilah Penampakan Uang 2 Gepok yang Diserahkan Istri Siyono di PP Muhammadiyah
– Istri almahum Siyono, Suratmi bersama 3 anaknya menemui Ketua PP
Muhammadiyah Busyro Muqoddas di Yogyakarta. Suratmi menceritakan
kesedihan atas meninggalnya sang suami dan dua gepok uang yang
meresahkannya.
“Saya minta bantuan atas perkara suami saya.
Kematiannya tidak wajar, saya minta bantuannya,” tutur Suratmi dengan
suara terbata-bata.
Pertemuan ini berlangsung di Kantor PP
Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Cik Ditiro, Selasa (29/3/2016). Selain PP
Muhammadiyah, hadir pula Komisioner Komnas HAM Siane Indriani. Suratmi
menggendong anaknya. Wanita bercadar ini mengatakan dia awalnya diajak
ke Jakarta oleh beberapa orang untuk menjenguk suami.
Dia
diinapkan di sebuah hotel dan diberi kabar suaminya meninggal dunia.
Hatinya kalut dan kebingungan. “Saya langsung salat istikharah. Saya
bingung,” imbuhnya.
Kemudian datang dua orang perempuan yang
diketahui Suratmi bernama Ayu dan Lastri mendatanginya di hotel. Kedua
perempuan ini memberikan segepok uang kepada Suratmi sambil memintanya
untuk ikhlas dengan kematian suaminya.
“Bu Ayu mengatakan ini sudah takdir, saya harus ikhlas,” kata Suratmi menirukan Ayu.
Busyro kemudian bertanya, “Bu Ayu itu siapa?”
“Saya tidak tahu, dia nggak pakai seragam. Tapi sepertinya polwan,”
jawab Suratmi. Suratmi mengaku baru berkenalan dengan Ayu saat bertemu
di hotel tersebut.
“Itu uang dari mana, untuk apa?” Busyro kembali bertanya.
“Katanya satu (gepok) untuk biaya pemakaman jenazah, yang satu lagi untuk anak-anak,” jawab Suratmi.
Keberadaan uang yang dibungkus koran dan terlilit lakban cokelat ini
membuat Suratmi tidak tenang. Dia semakin bertanya-tanya ada apa di
balik kematian suaminya. Bungkusan uang itu tak dibukanya hingga saat
ini.
“Ini yang kecil juga lalu mengigau, ‘abah tembak, abah tembak’,” kata Suratmi sambil terisak. (sp/dtk)
Sumber berita: Jonru, sangpencerah.com